Definisi “menghubungkan langsung ke Internet” Jika Anda telah mengaktifkan penerusan port manual, penerusan port otomatis (UPnP, Universal Plug and Play), dan zona demiliterisasi (DMZ) untuk QNAP NAS di konfigurasi router atau modem Anda, QNAP NAS Anda terhubung langsung ke Internet. Beberapa metode koneksi lain yang menempatkan QNAP NAS Anda langsung di Internet termasuk memperoleh alamat IP publik (statis/PPPoE/DHCP) oleh QNAP NAS itu sendiri. Risiko menghubungkan QNAP NAS langsung ke Internet tanpa perlindungan apa pun Menghubungkan QNAP NAS Anda langsung ke Internet membuatnya dapat dijangkau oleh siapa saja di dunia. Dengan memanfaatkan situs web tertentu, seperti Shodan, dan botnet, penyerang dapat dengan mudah menemukan perangkat Anda dan meluncurkan serangan ke arah Anda. Metode koneksi yang kami rekomendasikan Jika QNAP NAS Anda tidak berada di bawah pengaruh Qlocker, kami sangat menyarankan agar Anda memeriksa bagaimana QNAP NAS Anda terhubung ke Internet, dan membuat perubahan jika salah satu metode yang disebutkan di atas digunakan. Melakukannya akan secara signifikan mengurangi kemungkinan QNAP NAS Anda dihubungi oleh orang yang tidak berwenang atau penyerang dari Internet. Sebaiknya QNAP NAS Anda tetap berada di belakang router dan firewall Anda, tanpa alamat IP publik. Anda harus menonaktifkan penerusan port manual, penerusan port otomatis (UPnP, Universal Plug and Play), dan zona demiliterisasi (DMZ) untuk QNAP NAS dalam konfigurasi router Anda. Alih-alih, aktifkan fungsi server VPN untuk router Anda. Saat Anda memerlukan akses ke QNAP NAS dari Internet, sambungkan terlebih dahulu ke server VPN di router Anda, lalu sambungkan ke QNAP NAS Anda. Anda juga dapat menggunakan layanan myQNAPcloud Link yang disediakan oleh QNAP untuk mengakses QNAP NAS Anda. Namun transmisi bisa sedikit lebih lambat karena lalu lintas diteruskan. Metode koneksi alternatif lainnya termasuk mengaktifkan server VPN di QNAP NAS (dengan menginstal aplikasi Layanan QVPN ) atau menerapkan QuWAN , solusi SD-WAN yang diperkenalkan oleh QNAP. Jika Anda melakukannya, Anda masih perlu membuka sejumlah kecil port jaringan ke Internet. Jadi, kami menyarankan Anda mengambil langkah-langkah tambahan yang tercantum di bawah ini untuk lebih mengamankan QNAP NAS Anda. Tindakan yang harus diambil Jika Anda NAS harus terhubung langsung ke Internet Jika, atas kebijaksanaan masing-masing pengguna, QNAP NAS terhubung langsung ke Internet, kami merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk memperkuat perangkat Anda dan mengurangi kemungkinan ditembus: Letakkan QNAP NAS di belakang router dan firewall Anda. Jangan biarkan QNAP NAS mendapatkan alamat IP publik. Jangan gunakan UPnP dan DMZ. Disarankan untuk mematikan UPnP di QNAP NAS juga. Atur penerusan port secara manual di konfigurasi router Anda hanya untuk port jaringan yang diperlukan oleh layanan QNAP NAS tertentu. Hentikan atau nonaktifkan layanan, seperti Telnet, SSH, server web, server SQL, phpMyAdmin, dan PostgreSQL, saat tidak digunakan. Ubah nomor port eksternal (sisi Internet) default, seperti 21, 22, 80, 443, 8080 dan 8081, menjadi yang disesuaikan (acak). Misalnya, ubah 8080 menjadi 9527. Gunakan hanya koneksi HTTPS terenkripsi, atau jenis koneksi aman lainnya (SSH, dll.). Instal QuFirewall di QNAP NAS Anda dan batasi alamat IP yang diizinkan ke wilayah atau subnet tertentu. Siapkan akun administrator baru, dan nonaktifkan akun admin default. Gunakan kata sandi yang kuat untuk semua pengguna NAS, termasuk akun administrator baru yang baru saja Anda buat. Konfigurasikan MFA (Verifikasi 2 Langkah) di QNAP NAS. Aktifkan OS otomatis dan pembaruan aplikasi. Pilih waktu yang paling sesuai untuk Anda tanpa mengganggu jadwal pencadangan/sinkronisasi otomatis atau tugas lainnya. Aktifkan perlindungan akses IP untuk memblokir alamat IP dengan terlalu banyak upaya login yang gagal. Penyerang terus-menerus mencari kelemahan yang dapat dieksploitasi untuk memanfaatkan agenda mereka sendiri. Akibatnya, QNAP memantau intelijen keamanan informasi terbaru untuk memberikan perincian terkini dan pembaruan perangkat lunak, memastikan keamanan data bagi pengguna. Silakan bekerja sama dengan kami dan ikuti saran dan rekomendasi yang diberikan dalam artikel ini, untuk meningkatkan ketahanan strategi perlindungan data/privasi Anda. Sumber: https://blog.qnap.com/nas-internet-connect-en/
Tag: penyimpanan
NAS dan Kegunaannya dalam Bisnis Anda
Penyimpanan data tentunya merupakan hal yang sangat esensial dalam operasional kantor. Salah satu media yang sering dipakai untuk penyimpanan tersebut adalah Network Attached Storage atau yang lebih kita kenal dengan NAS. Bagaimana kegunaan sebuah NAS dalam bisnis? Lalu seperti apa cara kerjanya? selengkapnya pada artikel di bawah ini! Pengertian NAS NAS (Network Attached Storage) adalah perangkat penyimpanan yang terhubung ke jaringan komputer dan dapat diakses oleh beberapa komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan tersebut. NAS biasanya terdiri dari beberapa hard drive yang terkonfigurasi dengan RAID untuk memberikan tingkat keamanan dan redundansi yang lebih tinggi. NAS digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses oleh beberapa komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan yang sama. NAS biasanya diinstal di lokasi yang terpisah dari komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan, sehingga data dapat diakses dari jarak yang jauh dengan menggunakan protokol jaringan seperti SMB (Server Message Block) atau NFS (Network File System). NAS biasanya dianggap sebagai alternatif yang lebih efisien dan mudah digunakan dibandingkan dengan menggunakan server komputer untuk menyimpan data yang dapat diakses oleh beberapa komputer atau perangkat. NAS juga biasanya memiliki fitur-fitur tambahan seperti backup data, manajemen user dan hak akses, dan lainnya. Jumlah Hard Drive dalam sebuah NAS Jumlah hard drive dalam sebuah NAS tergantung pada konfigurasi perangkat tersebut. NAS biasanya terdiri dari beberapa hard drive yang terkonfigurasi dengan RAID (Redundant Array of Independent Disks) untuk memberikan tingkat keamanan dan redundansi yang lebih tinggi. RAID adalah teknologi yang menggunakan beberapa hard drive untuk menyimpan data secara bersama-sama dengan tujuan meningkatkan kecepatan akses, meningkatkan keandalan, atau keduanya. Ada beberapa tipe RAID yang biasa digunakan, di antaranya adalah: RAID 0: Menggunakan beberapa hard drive secara bersama-sama untuk meningkatkan kecepatan akses data, tetapi tidak memberikan redundansi. RAID 1: Menggunakan dua hard drive yang saling mirroring (menyalin) satu sama lain, sehingga jika salah satu hard drive gagal, data masih dapat diakses dari hard drive yang lain. RAID 5: Menggunakan tiga atau lebih hard drive dengan sistem distribusi data dan parity (kecocokan) untuk menyimpan data secara bersama-sama, sehingga jika salah satu hard drive gagal, data masih dapat diakses dengan menghitung kembali data dari hard drive yang lainnya. RAID 6: Mirip dengan RAID 5, tetapi menggunakan dua buah parity untuk menyimpan data, sehingga jika dua hard drive gagal, data masih dapat diakses dengan menghitung kembali data dari hard drive yang lainnya. Jadi, jumlah hard drive dalam sebuah NAS tergantung pada tipe RAID yang digunakan dan kebutuhan penyimpanan data yang diinginkan. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan RAID 5 dengan tiga hard drive, maka NAS tersebut terdiri dari tiga hard drive. Namun, jika Anda menggunakan RAID 1 dengan dua hard drive, maka NAS tersebut terdiri dari dua hard drive. Perbedaan NAS dan Server NAS (Network Attached Storage) dan server komputer merupakan dua jenis perangkat penyimpanan yang memiliki kegunaan yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan antara NAS dan server komputer: Fungsi: NAS bertujuan untuk menyimpan data yang dapat diakses oleh beberapa komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan yang sama. Server komputer, di sisi lain, bertujuan untuk menyimpan data yang dapat diakses oleh beberapa komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan yang sama, serta menjalankan aplikasi yang diinstal di dalamnya. Spesifikasi: NAS biasanya tidak memiliki spesifikasi yang sekuat server komputer, karena NAS hanya bertujuan untuk menyimpan data dan memberikan akses ke data tersebut, sedangkan server komputer juga bertugas menjalankan aplikasi yang diinstal di dalamnya. Harga: NAS biasanya lebih murah dibandingkan dengan server komputer dengan spesifikasi yang sama, karena NAS tidak memerlukan spesifikasi yang sekuat server komputer untuk menjalankan aplikasi yang diinstal di dalamnya. Kegunaan: NAS lebih cocok digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses oleh beberapa komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan yang sama, sedangkan server komputer lebih cocok digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses oleh beberapa komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan yang sama, serta menjalankan aplikasi yang diinstal di dalamnya. Jadi, NAS dan server komputer memiliki kegunaan yang berbeda dan cocok digunakan untuk tujuan yang berbeda pula. Anda harus mempertimbangkan kebutuhan penyimpanan data dan aplikasi yang akan dijalankan di jaringan Anda sebelum memutuskan untuk menggunakan NAS atau server komputer. Itulah tadi perbedaaan anatara NAS dan Server kantor yang dapat Anda ketahui dalam mengelola Bisnis. Segera klik kontak kami untuk mendapatkan penawaran apabila Anda membutuhkan perangkat NAS ataupun Server kantor. Dapatkan harga terbaik sekarang juga!
Perbedaan HDD dan SSD sebagai penyimpanan
Hardisk atau yang kita kenal juga dengan HDD adalah perangkat keras pada komputer desktop maupun laptop yang digunakan untuk menjadi media penyimpanan. Kini ukuran kapasitasnya makin beragam dan makin besar. Satu dekade lalu, kapasitas pada hardisk hanya mecapai 250 hingga 500 GB. Kini Anda dapat menemukan hardisk dengan kapasitas 10 TB di pasaran. Jumlah kapasitas yang makin besar ditunjang oleh kapasitas file. Game-game keluaran terbaru juga memiliki kapasitas yang sangat besar. Mungkin untuk satu game yang keluar belakangan ini sama dengan 50 game yang keluar 1 hingga dua dekade lalu. Perbedaan HDD dan SSD 1. Ukuran dan Bobot Pada dasarnya, material dan komponen yang terdapat pada hardisk berbeda dengan SSD. Untuk menyimpan data hardisk menggunakan piringan magnet. Sedangkan SSD menggunakan sebuah chip. Hal ini sudah jelas membuat hardisk memiliki ukuran yang lebih besar dan bobot yang lebih berat. SSD memiliki ukuran 2.5 inci sedangkan hardisk memiliki ukuran 3.5 inci. 2. Efek yang Ditimbulkan Hal lain yang membedakan HDD dan SSD adalah efek yang ditimbulkan oleh keduanya. Konsumsi daya hardisk lebih tinggi dari pada Solid State Drive. Tak hanya itu saja, panas yang ditimbulkan oleh HDD lebih tinggi juga. Selain itu, karena HDD masih menggunakan piringan, hal ini membuat HDD lebih berisik dibandingkan SSD. Baca Juga Harga Kamera DSLR Canon Dibawah 3 Juta Terbaru 2021 3. Prinsip Kerja Proses pengolahan data pada hardisk terjadi karena hubungan timbal balik antara aktivitas mekanik elektrik dimana piringan diputar oleh motor. Sedangkan pada SSD, karena tidak adanya piringan seperti yang ada pada hardisk, proses penulisan dan pembacaan data dilakukan seperti yang terjadi pada memori RAM dan flashdisk yakni dilakukan secara elektrik. 4. Kecepatan Membaca dan Menulis Data Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah SSD memiliki kecepatan proses booting yang lebih cepat daripada HDD. Hal ini dapat terjadi karena tidak seperti HDD yang menggunakan piringan untuk membaca dan menulis data, chip yang disematkan pada teknologi ini mampu membaca dan menulis data lebih cepat. 5. Durability Perbedaan HDD dan SSD lain adalah durabilitasnya. Yang hebat dari SSD adalah segi ketahannya. Durabilitas yang dimiliki oleh SSD lebih tinggi dibanding dengan SSD. Hal ini juga karena komponen-komponen yang ada pada SSD. Pada hardisk konvensional, piringan yang berfungsi untuk membaca dan menulis data sangat sensitif. Oleh karena itu, Anda harus menjaganya dari benturan dan merawatnya dengan baik. 6. Kapasitas dan Fragmentasi Kini, kapasitas hardisk mencapai 10 TB. Anda dapat menyimpan banyak data di dalam hardisk. Namun ketika hardisk Anda mulai penuh, file-file yang Anda simpan di dalam hardisk akan terpencar dan terfragmentasi. Hal ini dapat menurunkan kinerja hardisk Anda. Untuk memulihkannya Anda harus melakukan defragmentasi. Jika menggunakan HDD Anda akan mengalami terfragmentasi, pada SDD, Anda tidak perlu khawatir akan data yang terfragmentasi. Data-data yang Anda simpan akan masuk ke dalam micro chip. Memang hardisk memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan oleh SSD, namun kinerja Solid State Drive lebih cepat. Menurut kami sebaiknya Anda memiliki keduanya yang mana SSD digunakan untuk menyimpan sistem operasi dan hardisk untuk menyimpan data-data dengan kapasitas besar seperti game, dan software-software lainnya. Baca Juga 5 Penanak Nasi / Rice Cooker Terbaik Kapasitas Besar & Murah 7. Harga Bila Anda lihat dipasaran, harga Solid State Drive jauh lebih mahal daripada hardisk. Untuk 1 TB-nya saja, Solid State Drive merk apa saja memiliki harga yang 2 kali hingga 3 kali lebih mahal hardisk. Jika budget Anda terbatas dan Anda ingin membeli Solid State Drive yang digunakan untuk menginstal sistem operasi, kami sarankan belilah SS